Selasa, 19 Juni 2012

Efektifkah Pembatasan BBM?

Rasanya berita ini sudah agak membosankan untuk diulas. Tapi berhubung tugas yang diberikan kepada saya seperti ini maka jadilah tulisan ini.

Pembatasan BBM di Indonesia

Seperti yang sudah kita ketahui, bulan Maret lalu ibu kota kembali dihebohkan dengan banyaknya demonstrasi yang menolak adanya pembatasan bahan bakar minyak bersubsidi (BBM subsidi). Hal ini menimbulkan banyak pertikaian bukan hanya dikalangan masyarakat tapi juga pemerintah. Lalu muncul pertanyaan tentang efektifkah pembatasan bbm itu?
BBM itu sendiri dibatasi dengan maksud mengurangi penggunaan minyak bersubsidi oleh pihak-pihak yang tidak seharusnya menggunakan subsidi tersebut. Target pemerintah untuk mengurangi pengurangan subsidi minyak ini sendiri menemui polemik yang cukup besar. Karena sebagian besar anggota pemerintah ternyata banyak yang memakai subsidi ini dan apabila dibatasi maka akan membuat keadaan ekonomi di Indonesia menjadi tidak stabil.


Pengaruh pembatasan BBM terhadap keadaan ekonomi.

Mengapa pembatasan BBM berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia? Karena dengan dibatasinya BBM maka biaya operasional sejumlah perusahaan yang menggunakan kendaraan bermotor akan mengalami kenaikan. Dan hal ini akan berpengaruh ke harga-harga barang di pasar. Tentu saja akan lebih banyak lagi demonstrasi yang terjadi. Hal ini lah yang ingin diminimalisir oleh pemerintah. Hingga saat ini keputusan untuk membatasi BBM masih ditunda pelaksanaannya oleh pemerintah. Karena banyaknya pertimbangan yang harus diperhatikan dengan lebih mendalam lagi.

Teknis untuk membatasi penggunaan BBM.

Secara teknis untuk membatasi penggunaan BBM sangatlah sulit. Dikarenakan meningkatnya pengguna kendaraan bermotor saat ini. Dengan banyaknya tawaran bunga rendah utnuk kredit kendaraan bermotor, menyebabkan golongan kecil pun mampu memiliki kendaraan pribadi. Hal ini tentu berdampak terhadap semakin banyaknya kendaraan di jalanan yang tentu pula berdampak terhadap banyaknya pengguna bahan bakar minyak.
Sekedar membatasi tidak akan menjadi solusi untuk jangka panjang, menaikkan harga pun tidak akan memberikan efek yang signifikan. Oleh karena itu pemerintah harus memikirkan jalan alternative lain dalam penanggulangan penggunaan bahan bakar minyak. Sekarang ini pemerintah sedang merencanakan adanya subway, dan menggalakkan busway kembali. Hal ini bukan tanpa tujuan, karena pemerintah berharap agar warga dapat mengalihkan penggunaan kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Tapi seperti di awal saya katakan hal ini sulit untuk dilaksanakan. Mengingat masih belum tersedianya infrastruktur yang memadai untuk terselenggaranya program ini.
Cara terbaik adalah dengan mensosialisasikan kepada warga untuk menggunakan kendaraan pribadi. Tentu saja disertai dengan pembangunan fasilitas, dan penanganan hokum lalu lintas yang memadai. Sehingga diharapkan pengguna kendaraan bermotor akan berkurang dan dapat mengurangi penggunaan bahan bakar.


Depok, Juni 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar