Pasti pernah terlintas di kepala kita. beberapa pertanyaan terlontar dari bibir kita. yah kalo gak berani tanya paling-paling nyangkut di tenggorokan atau mendarat di pikiran. :)
kenapa harus menikah ? kenapa gak pacaran aja dulu ?
kenapa harus menikah ? kan masih muda..
kenapa harus menikah ? kan masih banyak yang mau dilakuin..
kenapa harus menikah ? toh gue mau ngerasain dulu masa muda..
nah loh ? jadi kenapa harus menikah ? O__O"
Sahabatku, menikah itu sudah kodrat kita sebagai manusia. kenapa ?
begini, ada suatu hadist dimana Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda :
” Wahai para pemuda barangsiapa diantara kalian yang mampu menikah maka menikahlah dikarenakan dengan menikah dapat lebih menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan dan barangsiapa tidak mampu menikah maka baginya untuk berpuasa hal itu sebagai tameng baginya “ ( HR. Bukahri dari Ibnu Mas’ud Radiyallahu ‘Anhu )
Berkata Syaikh Shaleh Al Fauzan Hafidzahullah : ” Didalam hadist ini terdapat anjuran dari Nabi Shallahu ‘Alaihi Wassalam untuk para pemuda, khususnya para pemuda kaum muslimin, dikarenakan syahwat para pemuda lebih kuat dan kebutuhan untuk menikah disisi mereka lebih banyak, karena inilah dianjurkan bagi mereka untuk menikah “ ( Tashiilul Ilmaam Bifiqhil Ahaadist Min Bulugil Maram, Jilid 4 Kitab Nikah, hal 304 )
Tuh kan, Rasulullah saja menganjurkan kita -terlebih yang sudah mampu- untuk menikah, masa kita lebih memilih untuk menunda menikah karena hal dunia sih ? coba pikir deh, apa bener alasan-alasan kalian untuk menunda pernikahan itu ?
- karena mau lanjut kuliah ? emang abis nikah ga bisa kuliah ?
- karena masih ingin menikmati masa muda ? Masya Allah, masa muda ada bukan untuk dipakai hura-hura sahabatku. ketika kelak mati, masa muda kita pun akan dipertanyakan. sudah dipakai untuk apa sajakan masa muda kita ?
- karena belum yakin ? Bismillah lah sahabatku, berserah diri kepada Allah. Berlindunglah kepada Allah dari bisikan-bisikan syetan yang membisikan keraguan di hati manusia. Insya Allah, dengan cintamu kepada Allah, dan niat menikahmu karena Allah, maka Allah yang akan menjaga kamu.
So, menikah lebih baik dari pada di tunda-tunda karena menikah itu lebih menjaga kita dari hal-hal yang buruk. Misalnya ?
1. Pacaran : Ini nih yang paling sering kejadian. kenapa Islam melarang pacaran ? Coba bayangkan, bila semua orang menunda menikah dan memilih untuk berpacaran ? dalam sehari bisa berapa banyak orang yang gonta-ganti pasangan ? dalam sehari bisa berapa banyak orang yang berzina dengan alasan "dia pacar saya" ? dalam sehari bisa berapa banyak orang yang stres karena di putusin pacarnya ? Na'udzubilahi min dzalik..
Padahal Allah Ta’ala berfirman :
وَلا تَقْرَبُوا الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Artinya : ” Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan dan suatu jalan yang buruk” (QS. Al-Isra’ : 32)Berkata Syaikh As-Sa’di Rahimahullah ” Larangan mendekati zina lebih mengena daripada sekedar larangan berbuat zina, dikarenakan yang demikian itu mencakup larangan dari segala muqadimah zina dan perkara yang mendekatkannya.“ ( Tafsir Ar Karimur Rahman, Syaikh As-Sa’di )
Tuh kan, mendekati zina aja nggak boleh. masa kita malah lebih memilih menyuburkan perzinahan di negara kita sih ? apalagi sekarang marak dengan orang-orang yang mengatas namakan FEMINISME dan KEBEBASAN !!! Masya Allah, tidak berpikirkan kita ? Mereka yang mengeriakkan dalil Feminisme dan Kebebasan itulah yang sebenarnya terjerat, mereka terjerat oleh taktik syetan yang terkutuk untuk menghancurkan anak cucu Adam hingga hari Kiamat.
kenapa saya bilang begitu ? mari kita lihat point ke 2.
2. Feminisme dan Kebebasan : ada yang bilang wanita itu setara dengan pria. benarkah ? dengan dalil kebebasan hak asasi, kita bisa sesuka hati berpacaran dengan siapapun yang kita sukai ? Masya Allah, bukan seperti itu caranya melihat kebebasan. pergaulan yang terlalu bebas akan mengakibatkan banyak keburukan. seperti hamil di luar nikah, aborsi pada usia dini, hilangnya nilai moral di kalangan muda, terjerumus dalam narkotika, hancurnya generasi pemuda islam yang kelak akan memimpin negeri ini. (Masya Allah) masih inginkah kita menghancurkan hidup kita dengan kebebasan yang salah ???
3. Kelainan orientasi seksual : ini maksudnya seperti homo dan lesbi. Haduh, ngedenger ada orang yang seperti ini saja saya sudah ngeri membayangkannya. Sebuah dosa yang sangat besar, sebuah kekejian yang sangat keji. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman :
وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ
” Dan (Kami juga telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, ” mengapa kamu melakukan perbuatan keji (liwath), yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu (di dunia ini)“ ( Qs. Al A’raaf : 80 )dan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda : ” Tidak ada yang paling aku takutkan daripada ketakutanku kepada kalian atas perbuatan kaum luth “ ( HR. Ahmad, tirmidzi dan dari Sahabat Ibnu Abbas Radiyallahu ‘Anhu dishahihkan oleh Syaikh Al – Al Bani Rahimaullah)
Berkata Imam Adz-Zhahabi Rahimahullah : ” Liwath (homo/lesbi) lebih keji dan jelek dari perbuatan zina “ ( Al Kabaair Imam Adz Zhahabi )
Jadi, udah jelaskan kalo ternyata budaya Lesbi dan Homo (Gay) itu bukan hal baru. ini udah jadi budaya kaum Nabi Luth berabad-abad silam. lantas kenapa kita masih bilang "Ah, wajar. Cinta itu emang kadang buta." atau "Biar aja deh, yang penting bukan gue."
Apa kita akan terus menutup mata dari keburukan di depan kita ?
Wahai sahabatku, semoga Allah menjaga kita semua.
Tak tahukah kalian, bahwa disana ada seorang akhwat yang karena sangat takutnya terjatuh kedalam perbuatan maksiat atau karena khawatir terhadap keselamatan agamanya dia selalu berdoa ” Ya Allah jauhkanlah aku dari perbuatan maksiat dan karuniakanlah kepada diriku seorang suami sholeh “
Wahai sahabatku, tak tahukah kalian bahwa disana ada seorang ikhwan yang karena khawatir terjatuh kedalam perbuatan maksiat dia isi waktu terkabulnya doa dengan berdoa ” Ya Allah jauhkanlah aku dari perbuatan maksiat dan karuniakanlah kepada diriku seorang istri sholehah “
Wahai sahabatku, bagaimana kalau ikhwan atau akhwat tersebut terjatuh kedalam perbuatan maksiat, lalu bagaimana kalau kita yang berada pada kondisi mereka. Bukankah kita merasa sedih kalau kita berbuat maksiat apakah kita tidak merasa sedih kalau saudara kita terjatuh kedalam perbuatan maksiat, lalu dimana ta’awun kita terhadap saudara kita, Bukankah Allah Ta’ala berfirman
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى
” dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan.“ ( Qs. Maidah : 2 )Bukankah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda : ” Dan Allah akan menolong hambanya apabila hambanya menolong saudaranya ” (HR. Muslim dari Sahabat Abu Hurairah Radiyallahu ‘Anhu )
Jadi, masihkah kita menunda menikah saat kita telah mampu ? tak inginkah kamu -para ikhwan- untuk segera menjemput pendamping yang akan mengisi hari dengan kasih sayangnya, pendamping yang telah Allah sediakan untukmu ? tak inginkah kamu -para akhwat- untuk segera menemukan pendamping dunia dan (insya Allah) akhirat yang akan menjaga dan membimbingmu menuju surga-Nya ? tak inginkah kita semua mendapatkan kasih sayang yang halal sehingga darinya pun akan kita dapatkan banyak kebaikan dan pahala untuk menuju surga-Nya ? saya mau, kalau kalian ??
Ayo, katakan TIDAK untuk zina dan katakan IYA untuk menikah ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar