Minggu, 02 Oktober 2011

Bahasa Indonesia dulu dan kini..

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh..

Untuk artikel kali ini, saya akan menuliskan tentang perkembangan bahasa Indonesia. Pasti banyak yang bertanya-tanya kenapa saya tiba-tiba menulis artikel seperti ini. Seperti yang kita sudah ketahui, bahasa yang digunakan oleh sebagian besar masyarakat adalah bahasa Indonesia. Tapi sudah benarkah bahasa Indonesianya ? Saya akan kasih sedikit "sejarah" dari bahasa Indonesia kita. 

Menurut Wikipediabahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa MelayuDasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau (wilayah Kepulauan Riau sekarang)[4] dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

Oleh karena itu, kebanyakan bahasa Indonesia yang dipakai saat ini bukan 100% bahasa Indonesia yang murni. Masih banyak bahasa daerah dan bahasa asing yang tercampur baur dalam penggunaan sehari-hari. Kita bisa ambil contoh dari sekitar kita. Banyak berkembang bahasa pergaulan yang mencampur aduk bahasa indonesia dengan bahasa asing. Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa pasti pernah mendengar kata "lebay". Tapi tahukah mereka arti kata tersebut? Kata lebay itu sendiri bukanlah termasuk dalam kosakata bahasa Indonesia (dapat di cek di Kamus Bahasa Indonesia). 

Hasil dari pencarian di internet, saya menemukan bahwa masih banyak orang-orang yang ternyata tidak mengerti apa arti dari kata 'Lebay' tersebut. Dari pencarian itu juga saya menemukan bahwa arti kata 'Lebay' bisa dibilang melebih-lebihkan sesuatu, diambil dari kata 'lebih' dengan logat keinggris-inggrisan pada huruf 'i' (dibaca 'ai'). Biasanya ditujukan terhadap seseorang yang berlebihan dalam bertingkah laku.

Selain penggabungan dengan bahasa asing, banyak juga penggunaan bahasa daerah dalam pergaulan. seperti contoh kata 'Pecicilan', dalam penggunaannya kata ini memiliki arti tidak bisa diam atau hiperaktif. Sedangkan menurut Kamus Bahasa Indonesia kata 'Pecicilan' memiliki arti dng mata terbelalak melihat ke mana-mana. 

Begitu pula dengan penggunaan kata 'Sangsi dan Sanksi'. Banyak orang yang ternyata tidak mengetahui perbedaan arti dari kedua kata tersebut. Kenyataannya kata 'Sangsi' memiliki arti bimbang, ragu-ragu. Dan kata 'Sanksi' memiliki arti tanggungan (tindakan, hukuman). Sangat berbeda sekali arti diantara kedua kata tersebut. 

Bahasa Indonesia saat ini juga mengalami banyak penyempitan makna. Kita ambil contoh kata 'bau'. Sekilas orang akan berpikir bila kita mengatakan 'bau' maka yang diartikan adalah sesuatu yang memiliki bau tak sedap. Padahal dalam Kamus Bahasa Indonesia, bau memiliki arti aroma yang dapat ditangkap oleh indra penciuman (harum, busuk, anyir,dst)

Mempertimbangkan dari hal-hal di atas, saya menarik kesimpulan bahwa masih banyak masyarakat yang belum menggunakan bahasa Indonesia dengan baik. Bahasa yang berkembang saat ini adalah bahasa pergaulan yang mencampur aduk bahasa Indonesia dengan dialek daerah atau bahasa asing. 

Sedangkan bahasa Indonesia yang benar cenderung lebih digunakan oleh kalangan cendikiawan dan seniman. Menurut saya hal ini bukan berarti masyarakat tidak memiliki kecintaan terhadap bahasa Indonesia. Hanya saja, penggunaan bahasa itu disesuaikan dengan lingkungan dimana kita berada. 

Sekian dulu artikel ini, lain kesempatan insya Allah akan saya bahas lebih lanjut tentang bahasa Indonesia lagi. Mari kita gunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, sebagai ciri utama bahwa kita adalah orang Indonesia. 

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar